02267 2200193 4500001002100000005001500021035002000036245008600056100001600142250001100158300002600169260003600195082001200231084001800243020002200261650001100283650001200294520176700306INLIS00000000000132520250110101651 a0010-01250000511 adongeng mbah jiwo :bseni membual para binatang /csujiwo tejo; editor: avifah ve0 asujiwo tejo acet. 1 a238 hlm ;c14 x 20 cm ayogyakarta :bDIVA press,c2021 a899.221 a899.221 SUJ d a978-623-293-545-7 4asastra 4adongeng aMari mengembara bersama Sujiwo Tejo di rimba belantara. Seru, nakal, kadang membingungkan, tapi yang pasti selalu menyegarkan. —Najwa Shihab, Pendiri Narasi Sujiwo Tejo. Seniman, ilmuwan, wartawan, dalang juga seorang kyai yang santrinya buuuanyak di mana-mana, pesantrennya virtual. Itulah sahabat saya yang saya kenal dan menurut saya dia adalah kyai yang sangat lucu tapi cerdas. Ketika dia minta saya membaca tulisannya “Mbah Jiwo: Seni Membual Para Binatang”, sejujurnya saya harus mempersiapkan diri untuk cerdas berfikir dikarenakan tulisannya tidak mudah dimengerti jika yang membaca orang-orang biasa saja. Cerita di dalam buku itu, sangat-sangat menarik maknanya. Sejujurnya itu kenyataan yang kita alami di rimba Indonesia ini, he he .... Saya terpengaruh ajaran dia menyebut rimba. Saran saya kepada para anak muda, bacalah buku ini tapi siapkan diri untuk cerdas berfikir agar mengerti alam pikir Kyai Sujiwo Tejo. Banyak pemahaman yang sangat luas dari cerita-cerita di buku ini. Seperti hikayat tapi persis seperti kenyataan rimba Indonesia saat ini. Selamat membaca! —Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M., IPU., Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Mas Tejo itu memang manusia berjenis binatang atau binatang sejenis manusia yang langka ???????????????? Tulisan-tulisannya di buku ini menggambarkan kelebihannya ???????????? —Susi “Tenggelamkan” Pudjiastuti, Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (2014–2019) Dongeng Yang “Gendheng” Nendang Hati Guncang Nurani Jangan baca buku ini kalau gampang kesinggung Bisa bikin detak jantung kesandung-sandung * Tejo nulis fabel Tak kalah dengan fabel “Animal Farm”- George Orwell Sungguh, Tuan Juannnn .... Cukkkk!!! Cukkkk!!!